Proyek Proposal


Proyek Proposal adalah Suatu rencana atau rancangan penawaran dari suatu kegiatan yang bersifat instansi (lembaga) maupun individual (personal) misalnya, LAKMUD, Seminar,dll. Yang bertujuan untuk menjelaskan secara detail kegiatan mulai dari tujuan kegiatan tersebut sampai pada masalah teknis seperti rincian anggaran, kepanitiaan, waktu dan tempat kegiatan. Hal tersebut dibuat agar dapat menarik simpati para donator maupun sponsor baik secara moril maupun materil dalam menyukseskan kegiatan tersebut.

Macam-macam proposal
-          Proposal kegiatan: Proposal LAKMUD, Seminar, dll.
-          Proposal penelitian

Bagian dan Struktur Proposal
Proposal mempunyai tiga bagian yang saling mendukung satu sama lain yaitu sebagai berikut:
Pertama, Sampul yaitu bagian yang paling luar dari proposal yang bertujuan sebagai penarik simpati bagi orang yang melihatnya sehingga proposal terkesan indah, elit, dan rapi. Dalam bagian sampul kita harus memperhatikan desain sampul harus sesuai dengan tema atau tujuan dari kegiatan yang akan kita adakan. Selain itu bagian sampul juga harus mencantumkan logo, nama kegiatan, tema yang diangkat dari kegiatan tersebut, waktu dan tempat kegiatan, dan instansi atau lembaga yang mengadakan kegiatan tersebut. Dan yang terakhir, yang harus diperhatikan adalah kerapian dalam mengatur posisi yang akan dicantumkan diatas.
Kedua, Isi proposal. Bagian ini merupakan bagian inti dari proposal yang menjelaskan secara detail kegiatan yang akan dibuat. Dalam bagian ini memiliki struktur yang harus diikuti sesuai dengan standar pembuatan proposal, mulai dari Latar belakang pembuatan kegiatan sampai pada penutup yang ditandai dengan tanda tangan oleh ketua dan sekretaris panitia serta tanda tangan oleh ketua dan sekretaris lembaga. Bagian ini akan dibahas secara khusus oleh penulis.
Ketiga, Lampiran yaitu bagian proposal yang bersifat tidak mengikat (boleh ada atau boleh tidak) yang bertujuan sebagai penjelas dalam merinci kegiatan seperti Manual acara, rincian Anggaran, susunan kepanitiaan dan lain sebagainya yang dianggap penting guna meyakinkan para donator dan sponsor untuk aktif berpartisipasi baik moril maupun materil dalam menyukseskan kegiatan tersebut. Adapun macam-macam lampiran akan dijelaskan secara khusus dibawah.
 Dalam bagian dan struktur isi proposal ini penulis hanya focus membahas proposal kegiatan. Hal ini disebabkan karena basis kita adalah pengorganisasian yang bersifat mengikat. Oleh karena itu struktur proposal dibagi menjadi sebagai berikut:
1. Latar Belakang
            Latar Belakang merupakan bagian yang melandasi atau melatarbelakangi megapa kegiatan tersebut dibuat yang bersifat realitas (berdasarkan fenomena kehidupan baik social, agama, ekonomi, budaya dan politik). Misalnya kegiatan Sahur on the road dilatarbelangki oleh bulan ramadhan dan fenomena banyaknya masyarkat miskin yang tinggal di piinggir jalan tidak dapat makan sahur disebabkan oleh kondisi ekonominya.
2. Dasar Pelaksana
            Dalam bagian ini, dasar pelaksana harus dibuat berdasarkan Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga Organisasi (PD/PRT IPNU) dan hasil rapat pengurus organisasi
3. Tema
            Bagian Ini merupakan pokok pikiran dari kegiatan yang menjadi patokan uraian dalam berlangsunnya kegiatan. Misalnya dalam kegiatan LAKMUD tema yang diangkat adalah “mewujudkan kader militan yang berhaluan ASWAJA dalam belajar, berjuang dan bertaqwa”, maka dalam kegiatan tersebut tema ini menjadi patokan dalxzam aktifitas dan berlangsunnya kegiatan.
4. Bentuk kegiatan
            Dalam bagian ini bertujuan untuk memberikan informasi kegiatan apa yang ingin dibuat, misalnya seminar atau pelatihan dan lain sebagainya.
5. Tujuan
            Bagian ini merupakan bagian yang menjelaskan target yang ingin dicapai dalam pembuatan kegiatan. Biasanya bagian menjelaskan dengan poin perpoin. Misalnya dalam kegiatan LAKMUD bertujuan: 1.) perekrutan kader IPNU, 2.) arena silaturrahim sesama kader, 3.) sebagai sarana pengemblengan pelajar NU.

6. Nara sumber
            Dalam bagian ini bermaksud untuk merinci secara poin-perpoin siapa saja yang menjadi pemateri dalam kegiatan baik pelatihan maupun seminar dan sejenisnya.
7. Kepesertaan
            Bagian ini merupakan yang menjelaskan siapa dan dari elemen mana saja yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut dan dijelaskan secara poin-perpoin.
8. Kepanitiaan
            Dalam bagian ini biasanya terlampirkan di bagian lampiran berdasarkan SK kepanitian.
9. Waktu dan Tempat
            Yang harus diperhatikan dalam bagian ini adalah penulisan tempat kegiatan lengkap dengan alamatnya secara jelas. Dan juga waktu pelaksanaan harus sesuai dengan zona waktu tempat kegiatan, misalnya WITA untuk Indonesia tengah, WIT untuk Indonesia Timur dan WIB untuk Indonesia Barat. Selain itu penulisan waktu harus mengikuti zona 24 jam, misalnya pukul 16.00 untuk waktu jam 4 sore, jangan ditulis jam 4 sore.
10. Anggaran Biaya
            Dalam bagian ini hanya disebutkan biaya anggaran secara keseluruhan dan akan disebutkan secara detail dibagian lampiran.
11. Penutup
            Bagian ini merupakan bagian terakhir yang menjelaskan rancangan kegiatan yang ditandai dengan penulisan harapan agar para donator dan sponsor turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Selain itu dicantumkan tanggal pembuatan proposal dibagian sudut kiri bawah setelah salam penutup dan dibagian tengah setelah tanggal pembuatan proposal dicantumkan kepanitiaan dan lembaga serta tanda tangan ketua dan sekretarisnya serta distempel basah dari masing-masing sekretaris.
12. Lampiran
            Lampiran merupakan bagian yang akan memberikan penjelasan secara rinci dan akurat serta tersistematis. Adapaun macam-macam lampiran sebagai berikut:
-          Lampiran Kepanitiaan yaitu susunan kepanitiaan yang telah di SKkan oleh ketua dan sekretaris lembaga
-          Lampiran Rincian Anggaran yaitu rincian kebutuhan dari masing-masing seksi, misalnya seksi akomodasi dan transportasi meliputi biaya sewa penginapan, gedung dan alat transportasi.
-          Lampiran Manual acara yaitu rincian secara teknis aktifitas apa saja yang akan dilaksanakan dalam kegiatan tersebut, misalnya meliputi pembukaan sampai pada penutupan kegiatan.
-          Lampiran Sponsorship yaitu lampiran yang dibuat secara khusus untuk merekrut para sponsor yang bersifat mengikat. Lampiran ini semacam lampiran kerjasama dengan instansi atau lembaga lain untuk menyukseskan kegiatan tersebut.***


[*] Judul materi yang dibawakan pada Latihan Kader Muda IPNU-IPPNU Kec. Tallo, 28 Juni 2012
Ó Penulis adalah pengurus IPNU Kota Makassar Bidang Kaderisasi dan Mahasiswa UMI

Mari Menulis

"Membacalah maka dunia akan mengenalmu,
berdiskusilah maka dunia akan memperhatikanmu dan
menulislah maka dunia akan mencintaimu"
 
Memikirkan untuk menjadi penulis memang mudah, tapi tiba pada tataran pelaksanaan dalam kehidupan sangatlah susah, tak semudah apa yang telah dipikirkan. Yang seolah-olah dalam pikiran menulis ibarat makan yang tinggal membuka mulut lalu menelannya dengan penuh berkah, namun menulis sesuatu tidaklah demikian sebab dalam menulis kita diajak untuk menuangkan apa yang kita pikirkan secara semantik jika tidak tulisan kita tidak memiliki makna atau paling tidak pembaca tidak dapat memahami apa yang kita tulis berdasarkan pikiran kita, jadi mau tidak mau kita dapat dianggap “gila” sebab apa yang kita tulis berdasarkan apa yang kita pikir tidak dimengerti oleh pembaca.

Ibaratnya “ilmu itu adalah binatang liar, maka untuk mampu menjinakkannya harus diikat terlebih dahulu dengan tali atau semacamnya”. Demikian juga dengan menulis sebagai pengikat akan ilmu yang kita tuntut sebab hafalan tidak dapat diandalkan disebabkan oleh lupa yang senangtiasa menggerogoti manusia.

Menulis adalah sebuah harmonisasi akan ilmu pengetahuan, dimana pikiran dan tata bahasa saling mengharmoniskan  demi mewujudkan suasana nyaman bagi pembaca ketika membaca apa yang kita tulis. Selain itu juga, menulis merupakan proses pencerahan akan ide atau gagasan yang kita tawarkan kepada para pembaca. Seorang penulis yang baik adalah ketika mampu menggerakkan hati dan pikiran serta laku para pembaca yang terinspirasi dari tulisan penulis.

Menulis sesuatu harus memiliki referensi yang memadai dan wawasan yang luas, olenya itu diharuskan memperbanyak membaca, sebab dengan membaca pikiran diajak untuk berdialog dengan teks-teks ilmu pengetahuan sehingga dapat menlahikan bibit-bibit ilmu pengetahuan yang dituangkan melalui teks-teks pula.

Membaca bukan berarti menikmati sajian ilmu pengetahuan oleh si pengarang, namun jauh dari itu, kita diajak untuk berdialog dan mengkritisi dengan menganalisis teks-teks ilmu pengetahuan yang dibuat oleh si pengarang sehingga menghasilkan ilmu pengetahuan yang baru.

Membaca juga dapat diartikan bukan hanya dengan proses pergumulan dengan teks-teks, namun pergumulan dengan pengalaman hidup atau realitas dapat dikategorikan dengan membaca. Dengan membaca realitas kita diajak untuk mampu merenunggi segala peristiwa yang terjadi baik disekitar kita maupun yang jauh disana, sehingga kita dapat menghasilkan inspirasi dan gagasan yang dapat dituangkan kedalam tulisan.

Jadi membaca dan menulis merupakan proses yang akan melahirkan menulis dan membaca kembali, bagaikan sebuah mata rantai spiral yang tak pernah putus. Sebab jika putus maka proses keilmuan akan terputus pula yang berdampak pada pendangkalan pikiran dan pembodohan massal manusia secara umum.